Karya novel ataupun cerpen adalah tulisan fiksi yang membuat makna yang mendalam bagi pecinta cerita lewat karya seorang novelis atau cerpenis, lewat karyanya membuat orang yang membacanya jadi terkesima oleh sebuah cerita yang begitu populer khususnya oleh pengarang yang ternama.
Lewat karyanya membuat cerita fiksi, telah membuat sang novelis jadi populer seperti Mira W., Motinggo Busye, dan lain-lain telah melahirkan karya enak di baca bahkan sang produser tertarik untuk membuat karya mereka di buat di layar lebar, khususnya lewat sebuah cerita novel yang mendapat perhatian di masyarakat.
Sebuah cerpen, tak sanggup membatalkan Helvy Tiana Rosa, dari seorang penyair. Tema yang di gerakkan untuk menulis adalah kejadian nyata. Tetapi ia menangkapnya sebagai keindahan di dalam batin. Cerita pun mengalir bagai berondongan keharuan yang mengajak pembaca masuk ke dalam ruang imajinasi yang tak terbatas.
"Saya melihat rangkian proses dan kegiatan kreatif Helvy sangat bagus. Ia sosok penulis yang tidak saja kreatif, produktif tetapi juga cerdas dalam mengasah, mengolah dan mengembangkannya kemampuannya. Ia adalah sastrawan yang sudah jadi.
Sebagai sastrawan ia juga tidak kikir. Helvy setia menularkan kemampuannya dalam bidang tulis menulis kepada orang lain. Bersama Forum Lingkar Pena ia banyak mengadakan kegiatan sastra, terutama untuk kaum muda." (TAUFIQ ISMAIL dalam tabloid jurnal islam, 2002).
Dalam penulisan cerpen, sedikit sekali penulis muda yang tahu cara menulis cerpen yang baik, di antaranya: Seno Gumira Ajidarma dan Helvy Tiana Rosa (MOTINGGO BUSYE, dalam peluncuran buku Sembilan Mata Hati,1999)
"Saya merasa bangga mengenal pengarang muda dinamis, penuh enerjik dalam karya-karyanya. Pilihan tema dalam karyanya harus terus dipertahankan..." (HAMSAD RANGKUTI, Workshop cerpen majelis sastra asia tenggara, 1998).
Tentu saja tidak mesti membicarakan kualitas atau mutu. Karena hal itu sesungguhnya relatif berdasarkan pertimbangan bahkan selera redaktur pelaksana. Karena banyak cerpen yang ditolak oleh majalah Horison misalnya, tapi dapat dimuat di media lain yang lebih besar dan berpengaruh.
Begitu juga sebaliknya, cerpen yang tidak dimuat di suatu media massa umum, tapi ternyata dapat muncul di Horison, satu-satunya majalah sastra yang dianggap "paling berkualitas".
Kecuali itu sekarang ini memang banyak pula di terbitkan buku-buku berisi kumpulan cerpen. kenyataanya yang paling konsisten dan teratur menerbitkan buku kumpulan cerpen adalah harian kompas. Dapat dikatakan setiap tahun Kompas menerbitkan bukt kumpulan cerpen.
Tetapi bukan hanya itu. Karena selain rutin setahun sekali ada pula buku kumpulan cerpen yang diterbitkan berdasarkan nama besar pengarangnya.
Lewat karyanya membuat cerita fiksi, telah membuat sang novelis jadi populer seperti Mira W., Motinggo Busye, dan lain-lain telah melahirkan karya enak di baca bahkan sang produser tertarik untuk membuat karya mereka di buat di layar lebar, khususnya lewat sebuah cerita novel yang mendapat perhatian di masyarakat.
Sebuah cerpen, tak sanggup membatalkan Helvy Tiana Rosa, dari seorang penyair. Tema yang di gerakkan untuk menulis adalah kejadian nyata. Tetapi ia menangkapnya sebagai keindahan di dalam batin. Cerita pun mengalir bagai berondongan keharuan yang mengajak pembaca masuk ke dalam ruang imajinasi yang tak terbatas.
"Saya melihat rangkian proses dan kegiatan kreatif Helvy sangat bagus. Ia sosok penulis yang tidak saja kreatif, produktif tetapi juga cerdas dalam mengasah, mengolah dan mengembangkannya kemampuannya. Ia adalah sastrawan yang sudah jadi.
Sebagai sastrawan ia juga tidak kikir. Helvy setia menularkan kemampuannya dalam bidang tulis menulis kepada orang lain. Bersama Forum Lingkar Pena ia banyak mengadakan kegiatan sastra, terutama untuk kaum muda." (TAUFIQ ISMAIL dalam tabloid jurnal islam, 2002).
Dalam penulisan cerpen, sedikit sekali penulis muda yang tahu cara menulis cerpen yang baik, di antaranya: Seno Gumira Ajidarma dan Helvy Tiana Rosa (MOTINGGO BUSYE, dalam peluncuran buku Sembilan Mata Hati,1999)
"Saya merasa bangga mengenal pengarang muda dinamis, penuh enerjik dalam karya-karyanya. Pilihan tema dalam karyanya harus terus dipertahankan..." (HAMSAD RANGKUTI, Workshop cerpen majelis sastra asia tenggara, 1998).
Tentu saja tidak mesti membicarakan kualitas atau mutu. Karena hal itu sesungguhnya relatif berdasarkan pertimbangan bahkan selera redaktur pelaksana. Karena banyak cerpen yang ditolak oleh majalah Horison misalnya, tapi dapat dimuat di media lain yang lebih besar dan berpengaruh.
Begitu juga sebaliknya, cerpen yang tidak dimuat di suatu media massa umum, tapi ternyata dapat muncul di Horison, satu-satunya majalah sastra yang dianggap "paling berkualitas".
Kecuali itu sekarang ini memang banyak pula di terbitkan buku-buku berisi kumpulan cerpen. kenyataanya yang paling konsisten dan teratur menerbitkan buku kumpulan cerpen adalah harian kompas. Dapat dikatakan setiap tahun Kompas menerbitkan bukt kumpulan cerpen.
Tetapi bukan hanya itu. Karena selain rutin setahun sekali ada pula buku kumpulan cerpen yang diterbitkan berdasarkan nama besar pengarangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar